SISTEM
EKONOMI LIBERAL/KAPITALIS
MAKALAH
Disusun untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial
Disusun oleh:
KELOMPOK III
Ketua :
Kartika
Anggota :
Dea Dian Dini N.
Neneng Ira Utami
SMP
NEGERI 2 TANJUNGSIANG
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.
Dalam makalah ini penulis
akan membahas dan menjelaskan tentang “Sistem
Ekonomi Liberal/Kapitalis”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari yang sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya bersifat
membangun.
Akhir kata penulis
mengucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk
kita semua.
Tanjungsiang, Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
A. Pengertian Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis ........................ 2
B. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis ............................ 2
C. Keuntungan Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis ..................... 3
D. Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis ....................... 3
BAB III KESIMPULAN ........................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah ekonomi adalah masalah mendasar
yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan
ekonomi ditiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai
dengan kondisi dan ideologi negara tersebut.
Pada makalah ini, kelompok III ingin
menjelaskan salah satu sistem perekonomian, yaitu sistem ekonomi liberal/kapitalis.
Sistem Ekonomi sendiri dapat diartikan
sebagai: keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para
konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi liberal/kapitalis adalah
sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar
dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi
adalah menjual untuk memperoleh laba. Sistem perekonomian/tata ekonomi
liberal/kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal/kapitalis setiap
warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang
bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas
melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
B. Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal
kapitalis antara lain :
1) Masyarakat
diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
2) Pemerintah
tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
3) Masyarakat
terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan
masyarakat pekerja (buruh).
4) Timbul
persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
5) Kegiatan
selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
6) Pasar
merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
7) Biasanya
barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
C. Keuntungan
Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
1)
Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam
kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari
pemerintah.
2)
Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya
produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3)
Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4)
Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya
persaingan semangat antar masyarakat.
5)
Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan
ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
D. Kelemahan
Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
1)
Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2)
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin
miskin.
3)
Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4)
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu.
5)
Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan
bebas tersebut.
Ada lima institusi pokok yang membangun
sitem ekonomi liberal/kapitalis, yakni :
a. Hak
kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem
ekonomi liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual
property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih
terpacu untuk produktif.
b. Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan
nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi
diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja
keras dan produktif.
c. Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan
hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan
sebesar-besarnya selama hidup di dunia. Tetapi dalam arti positif,
konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas
barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan
jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga
masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang
berkualitas.
d. Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring
individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien.
Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang
membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
e. Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika
barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka.
Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi
agar keuntungan meningkat.
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem
ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama yang dimiliki secara pribadi dan
produksi terutama dilakukan untuk dijual. Adapun tujuan pemilikan secara
pribadi yakni untuk memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dari
hasil menggunakan kekayaan yang produktif. Jelas sekali dan motif mencari
keuntungan/ laba, bersama-sama dengan lembaga warisan serta dipupuk oleh hukum
perjanjian sebagai system kapitalisme yang besar.
Ada enam (6) hal yang dapat dilihat sebagai ciri dari sistem
ekonomi kapitalis, yakni sebagai berikut.
1. Hak
milik pribadi
Dalam sistem ekonomi kapitalis alat-alat produksi atau sumber
daya ekonomi, seperti SDA, modal, dan tenaga kerja, dimiliki oleh individu dan
lembaga-lembaga swasta.
2. Kebebasan
berusaha dan kebebasan memilih
Dalam sistem ekonomi kapitalis, yang dimaksud dengan kebebasan
beruasah adalah kegiatan produksi dapat dengan bebas dilakukan oleh siapa saja
yang mempunyai inisiatif. Sedangkan yang dimaksud dengan kebebasan memilih
adalah sistem ekonomi kapitalis adalah menyangkut kedaulatan konsumen dan
kebebasan pengusaha untuk memperoleh sumber daya ekonomi untuk memproduksi
suatu produk yang dipilihnya sendiri untuk dijual dengan tujuan mencari
keuntungan yang maksimum. Kebebasan memilih juga mencakup kebebasan pekerja
untuk memilih setiap jenis pekerjaan yang dikehendakinya. Kebebasan memilih
juga termasuk dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian.
3. Motif
kepentingan sendiri
Kekuatan utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi
individu untuk memenuhi kepentingan/keuntungaan diri sendiri.
4. Persaingan
Sistem persaingan bebas merupakan salah satu lembaga penting
dari sistem ekonomi kapitalis. Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta, baik
pembei maupun penguasha, dengan motivasi mencari keuntungan yang maksimum bebas
bersaing dipasar dengan kekuatan masing-masing. Setiap pelaku ekonomi swasta
bebas memasuki dan meninggalkan pasar.
5. Harga
di tentukan oleh mekanisme pasar
Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan
kosumen (pembeli) dilakukan melalui sistem pasar. Dalam perkataan lain, tingkat
harga dan jumlah produksi yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh
kekuataan permintaan dan penawaran.
6. Perana
tebatas pemerintah
Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran
yang dapat membatasi berbagai kebebasan individu, misalnya mengeluarkan
peraturan-peraturan yang melarang praktik-praktik monopoli yang sifatnya
non-alamiah dan melindungi hak-hak konsumen pekerja.
Negara-negara yang menganut sistem ini antar lain, USA,
Argentina, Brazil, Perancis, jerman, Yunani, Korea Selatan, Thailand,
Australia, Afrika Selatan dan sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Setiap negara tentunya memiliki kondisi
atau ideologi yang berbeda, sama halnya dengan sistem ekonomi. Sistem ekonomi
liberal ini bisa disebut dengan istilah sistem ekonomi pasar. Dimana yang
menjadi peran utama, pilar atau tiang utama adalah mekanisme pasar dan pihak
swasta. Salah satu kebaikan dari sistem ekonomi pasar ini adalah kreativitas
masyarakat lebih berkembang dan lebih efesien dalam memecahkan masalah ekonomi.
Sedangkan keburukannya adalah persaingan yang lebih mengutamakan kepentingan
pribadi bukan kepentingan rakyat. Negara-negara yang menganut sistem ini antar
lain, USA, Argentina, Brazil, Perancis, jerman, Yunani, Korea Selatan,
Thailand, Australia, Afrika Selatan dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar